Disini kami akan sedikit berbagi pengalaman kami, dalam menanti buah hati. Kami menikah tahun 2000, singkat cerita setelah banyak dokter, rumah sakit, pengobatan alternatif, akupuntur bahkan sampai mencoba inseminasi (di rumah sakit berlokasi di Salemba), akhirnya kami pada akhir tahun 2008 memutuskan untuk “rehat sejenak” dari kegiatan tersebut, karena menyita banyak waktu dan biaya ( tapi itu kami anggap sebagai bentuk dari usaha kami).
Dimasa rehat (bukan kami tidak berusaha sama sekali), kami mencoba salah satunya adalah “Resep Tradisional dari Arab”, karena kami berfikir pada saat itu “Resep Arab” itu murni 100% Herbal tanpa “bahan kimia” yang Insya Alloh aman, dan secara finansial tidak terlalu “menyedot” kantong. Alhasil pada Maret 2009 Istri terlambat “datang bulan” yang mana pada saat itu kami tidak mau “ge-er” (dikarenakan sebelumnya pernah “terlambat” hampir 2 minggu, dan hasilnya masih negatif), akhirnya kami membiarkannya dulu, tapi ternyata “kami penasaran”, setelah kami periksa dengan menggunakan “test kehamilan”, kami tidak langsung pergi ke dokter kandungan karena kami bingung apa yang harus kami lakukan, sampai akhirnya kami diminta untuk langsung pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter kandungan.
Dimasa rehat (bukan kami tidak berusaha sama sekali), kami mencoba salah satunya adalah “Resep Tradisional dari Arab”, karena kami berfikir pada saat itu “Resep Arab” itu murni 100% Herbal tanpa “bahan kimia” yang Insya Alloh aman, dan secara finansial tidak terlalu “menyedot” kantong. Alhasil pada Maret 2009 Istri terlambat “datang bulan” yang mana pada saat itu kami tidak mau “ge-er” (dikarenakan sebelumnya pernah “terlambat” hampir 2 minggu, dan hasilnya masih negatif), akhirnya kami membiarkannya dulu, tapi ternyata “kami penasaran”, setelah kami periksa dengan menggunakan “test kehamilan”, kami tidak langsung pergi ke dokter kandungan karena kami bingung apa yang harus kami lakukan, sampai akhirnya kami diminta untuk langsung pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter kandungan.
Di Rumah Sakit, kami malah di tegur sama Dokter Kandungan, kok kandungan sudah 8 minggu baru di periksakan. Kami hanya bisa jawab, takut “ge-er” dok’, karena sudah lama kami menanti, takut kecewa dengan hasilnya.
Alhamdulillah ya’ Alloh, akhirnya usaha dan penantian kami berbuah manis, sekarang “buah hati” kami berusia 2 thn 4 bulan ( per-Maret 2012), berjenis kelamin perempuan.
Itu cerita singkat, dari kami bilamana ada yang ingin berbagi cerita dan menanyakan segala macam tentang pengalaman kami, menanti buah hati, kami siap untuk berbagi, Insya Alloh menjadi penyemangat dan tidak cepat berputus asa, untuk yang memiliki “pengalaman” yang sama dengan kami.
Kami sertakan No. HP, pada halaman ini, bilamana ada yang ingin ditanyakan.
(sedikit informasi, kami mengkonsumsi satu “Resep Arab”, tidak sampai habis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar